Kamis, 09 Agustus 2012

pasraman kilat ke 1 desa restu - rahayu kecamatan raman utara kabupaten lampung timur





HINDU   
HINDU
Hindu berasal dari dua kata Sanskerta yaitu:”Hin” dari akar Himsa artinya: kekerasan/kejam. Dan “Du” artinya: menjauhi,
Jadi Hindu artinya agama yang mengajarkan Cinta kasih, (Tat Tvam Asi)
Asal agama Hindu
Mohenjo Daro merupakan peradapan Hindu tertua yang berada di daratan lembah sungai Shindu yang menjadi tempat tinggal suku asli India. Mulai dari sini Hindu dikenal karena mempunyai keitan erat dengan kawasan lembah sungai Shindu.
Om Swastyastu
Om artinya Askasra suci
Su artinya Baik
Asti artinya Adalah
Astu artinya Mudahan-mudahan
Jadi Om Swastyastu artinya Semoga Dalam Keadaan Baik Atas Karunia Hyang Widhi Wasa
Navavida Bhakti
Navavida bhakti adalah puncak dari karma dan jnana. Segala pengetahuan tidak akan ada gunanya tanpa dilaksanakan (karma). Karma harus dilakukan dengan sikap niskama karma. Niskama karma adalah karma yang dilakukan tanpa pamrih yang dipersembahkan kehadapan Brahman.


Swami Siwananda dalam Bhagavata Purana VII.5.23 disebutkan ada sembilan bhakti yang patut dilaksanakan yang disebut dengan Navavida Bhakti, yaitu :

Sravanam kirtanam visnah
Smaranam pada sevanam
Archanam vandanam dasyam
Sakhyam atmanivedanam
 
SRAVANAM
Sravanam berasal dari kata “sru” artinya mendengar. Sedangkan “nam” artinya memuja. Sravanam adalah memuja Brahman dengan jalan mendengar cerita-cerita suci dan mantra-mantra veda.
KIRTANAM
Kirtanam artinya berbhakti dengan melantunkan kidung-kidung suci keagamaan yang berisi pujian terhadap kemahakuasaan dan keagungan Brahman dengan berulang-ulang, diharapkan dapat menghasilkan getaran-getaran suci.
SMARANAM
Smaranam berasal dari urat kata “smrt” yang berarti mengingat. Smaranam disini dimaksudkan adalah berbhakti kehadapan Brahman dengan jalan selalu mengingat Brahman atas segala manifestasinya, agar kekuatan dan kemahakuasaan serta getaran sucinya berpengaruh kuat pada diri kita.
ARCHANAM
Archanam berasal dari kata “Arca” yang artinya pemujaan dengan rasa hormat melalui arca atau pratima (gambar, lambang atau nyasa) yang sudah disucikan.
Wandanam
Wandanam adalah berbhakti dengan jalan membaca cerita suci, membaca sloka, membaca mantram kitab suci Weda dengan penuh keikhlasan yang bertujuan untuk mengendapkan rasio yang berlebihan dalam menghayati kesucian agama.
                Man-mana bhava mad-bhakto
                Mad-yaji mam namaskuru
                Mamevaisyasi yuktvaivam
                Atmanam mat prayanah
                                                                                Bhagavadgita IX. 34
Artinya:
Pusatkan pikiranmu padaKu, berbhaktilah padaKu, bersujudlah padaKu, sembahlah Aku, dan setelah kau mengendalikan dirimu dengan Aku jadi tujuanmu tertinggi , engkau akan tiba padaKu.
DASYAM
Dasyam artinya mengabdi atau melayani Brahman dengan rasa tulus ikhlas. Dalam prakteknya diwujudkan ke dalam bentuk ngayah di pura/ gotong royong, karena ngayah dalam bentuk perbuatan nyata merupakan perwujudan bhakti kepada Brahman.
PADASEVANAM
Padasevanam berasal dari kata “pada” yang artinya kaki dan “sewa” artinya melayani, sedangkan “nam” artinya memuja. Padasevanam dimaksudkan berbhakti kehadapan Brahman dengan mengabdi pada kaki padma. Pada proses berbhakti ini Brahman seolah-olah berwujud, semata-mata untuk menumbuhkan rasa bhakti kehadapan-Nya.
SAKHYANAM
Sakhyanam berasal dari kata “sakha” yang artinya sahabat. Jadi sakhyanam adalah berbhakti kehadapan Brahman seperti hubungan sahabat dekat. Bhakti ini dapat dilakukan oleh orang yang atmannya telah mengusai budhi, manah, dan indria. Penguasaan budhi, manah, dan indria ini dapat dilakukan apabila kekuatan atman dapat digerakkan oleh kegiatan rohani yang terus-menerus.
ATMANIVADANAM
Atmanivadanam artinya pemujaan yang dilakukan dengan penyerahan diri sepenuhnya kehadapan Brahman. Penyerahan diri kehadapan Brahman dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
Markata Nyaya merupakan menyerahkan diri kehadapan Brahman seperti seekor anak kera yang erat-erat berpegang pada perut induknya tanpa rasa takut walaupun melompat kemana-mana. Demikian pula manusia kepada Brahman, hidupnya sepenuhnya diserahkan kepada Brahman dengan selalu berpegang teguh pada keberadaan dan kemahakuasaan-Nya, melalui semua ajaran-Nya yang diturunkan dalam kitab suci Veda.
SUKSME
Om santih santih santih Om

2 komentar:

  1. LANJUTKAN PRESTASI GENERASI MUDA HINDU MENUJU KEHIDUPAN BERAGAMA YANG HARMONIS

    JAYA STAH LAMPUNG

    BalasHapus
  2. wah ada pura puseh di RR nih...

    salam kenal untuk warga STAH Lampung

    Salam hangat
    MediaHindu.com

    BalasHapus